Back to News
Coretax 2026 Revolusi SPT Tahunan

Coretax 2026: Revolusi SPT Tahunan

INDOPAJAK.ID, Jakarta – Coretax di 2026 menjadi era revolusi SPT Tahunan. Bagaimana coretax bisa merevolusi masa pelaporan SPT Tahunan? Indopajak telah merangkum untuk Anda.

Latar Belakang

Reformasi perpajakan Indonesia kini memasuki babak paling penting. Setelah bertahun-tahun menggunakan sistem DJP Online sebagai portal utama pelaporan pajak, tahun 2026 akan menjadi titik balik besar. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) siap sepenuhnya mengoperasikan Coretax, sebuah sistem inti administrasi perpajakan yang terintegrasi, modern, dan berbasis data tunggal nasional.

Langkah ini bukan sekadar perubahan sistem, melainkan bagian dari proyek pembaruan besar bernama PSIAP (Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018. Melalui Coretax, DJP ingin menyatukan seluruh proses perpajakan dalam satu ekosistem digital yang transparan, cepat, dan efisien.

Revolusi Coretax

Coretax adalah sistem digital terpadu yang akan menjadi “otak” dari seluruh kegiatan administrasi perpajakan di Indonesia. Berbeda dengan sistem lama yang terpisah—seperti DJP Online, e-Faktur, dan e-Bupot—Coretax menggabungkan semuanya dalam satu platform tunggal.

Melalui Coretax, wajib pajak dapat mendaftar, melaporkan SPT, melakukan pembayaran, bahkan mengajukan restitusi tanpa perlu berpindah situs atau sistem. Dengan integrasi ini, pemerintah berharap dapat mengurangi human error, menekan potensi penyalahgunaan data, serta meningkatkan efisiensi dan kepatuhan pajak.

Menurut DJP di situs pajak.go.id, pengembangan Coretax adalah bagian dari upaya menciptakan layanan pajak yang adaptif terhadap era digital, sekaligus membangun sistem yang mampu menyajikan data perpajakan secara real-time.

Transisi Coretax 

Mulai tahun pajak 2025 yang akan dilaporkan pada 2026, seluruh kegiatan pelaporan pajak—baik untuk Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan—akan dilakukan sepenuhnya melalui Coretax. Artinya, SPT Tahunan 2024 adalah pelaporan terakhir yang dilakukan melalui DJP Online.

Perubahan ini tentu menuntut kesiapan teknis dan pemahaman baru dari masyarakat. Dalam pernyataan resminya, pemerintah menyebutkan bahwa transisi ini adalah bagian dari modernisasi layanan pajak nasional, dengan tujuan memperkuat fondasi digital dan mempercepat pelayanan publik di sektor fiskal.

Dengan Coretax, data yang sebelumnya tersebar akan tergabung menjadi satu basis data terpadu, memungkinkan sistem pajak lebih responsif dan minim kesalahan administratif.

Layanan Pajak dalam Coretax

Pada 2026, seluruh layanan utama DJP akan beralih ke Coretax. Ini termasuk pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi dan Badan, pengajuan pengukuhan PKP, e-Faktur, pembayaran pajak, restorasi data, hingga permohonan restitusi.

Selain itu, Coretax juga menerapkan fitur data pre-populated, di mana sebagian data SPT sudah otomatis terisi berdasarkan laporan pihak ketiga. Wajib pajak hanya perlu melakukan verifikasi akhir sebelum mengirim laporan.

Landasan hukumnya pun sudah diperkuat lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, yang mengatur sertifikasi digital, tanda tangan elektronik, dan validasi data di dalam sistem Coretax.

Dengan demikian, pelaporan akan menjadi lebih sederhana dan efisien. Namun di sisi lain, wajib pajak perlu lebih hati-hati karena sistem digital ini juga memiliki kemampuan audit data yang jauh lebih cepat dan akurat.

Apa Yang Wajib Pajak Perlu Perhatikan

Transisi ke Coretax tentu memerlukan persiapan yang matang. Hal pertama yang harus dilakukan wajib pajak adalah aktivasi akun Coretax. Pastikan semua data—termasuk email, NIK, NPWP, dan nomor telepon—sudah benar dan sesuai dengan database DJP.

Kedua, wajib pajak disarankan mengikuti simulasi penggunaan Coretax yang telah disediakan di portal uji coba DJP. Menurut MUC Consulting, pemahaman sejak dini akan mencegah kesalahan pelaporan dan keterlambatan.

Ketiga, perusahaan perlu menyesuaikan sistem pembukuan internal dengan format Coretax agar data keuangan dapat terunggah tanpa kendala. Dan terakhir, tetap siapkan backup data untuk mengantisipasi gangguan jaringan atau bug sistem.

DJP sendiri telah menyampaikan bahwa selama masa awal implementasi, akan ada toleransi terhadap kesalahan teknis yang bukan berasal dari wajib pajak, sebagaimana diatur dalam PMK 118/2024.

Indopajak Sebagai Konsultan Pajak Terbaik Di Jakarta Barat

Kabar baik bagi para wajib pajak, tim indopajak berisi ahli-ahli terlatih yang sudah terbiasa menggunakan bahkan mengerti fitur-fitur coretax. Hal ini menjadikan indopajak salah satu konsultan pajak terbaik di Jakarta, khususnya jakarta barat. Indopajak siap membantu proses pelaporan SPT Tahunan baik itu wajib pajak orang pribadi atau badan.

Kesimpulan

Coretax menandai awal era baru administrasi pajak Indonesia. Sistem ini bukan sekadar pembaruan teknologi, melainkan pondasi untuk membangun sistem perpajakan yang efisien, transparan, dan adaptif terhadap masa depan.

Namun, keberhasilan Coretax tidak hanya bergantung pada pemerintah. Wajib pajak juga harus proaktif beradaptasi, belajar, dan memperbarui data mereka sejak dini. Karena di era digital ini, kepatuhan bukan hanya soal membayar pajak tepat waktu—tetapi juga soal memahami sistem yang mengelolanya.

Dengan kesiapan bersama, Indonesia sedang menuju masa depan pajak yang lebih cerdas, modern, dan akuntabel.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait pajak perusahaan, Anda bisa hubungi Indopajak dan gunakan kode IDPJKARTKL untuk konsultasi gratis

Share this post

Back to News
WhatsApp chat