Pasutri Kelas Menengah Sandwich Generation Jika PPN 12%
INDOPAJAK.ID, Jakarta – Pasutri Kelas Menengah Sandwich Generation akan cukup terdampak jika PPN 12%. Bagaimana penjelasannya? Simulasinya? Indopajak telah merangkumnya untuk anda.
Dampak Kenaikan PPN kepada Kelas Menengah
Kenaikan tarif PPN secara langsung memengaruhi harga barang dan jasa, yang pada akhirnya berdampak pada daya beli masyarakat. Bagi kelas menengah, dampaknya terasa signifikan karena kelompok ini memiliki pengeluaran yang cukup besar untuk barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan olahan, pakaian, hingga barang elektronik yang tidak termasuk dalam kategori bebas PPN. Dengan tarif PPN 12%, harga barang-barang tersebut akan meningkat, menyebabkan biaya hidup yang lebih tinggi. Misalnya, pembelian peralatan rumah tangga seharga Rp10 juta akan dikenakan tambahan Rp1,2 juta PPN, dibandingkan sebelumnya hanya Rp1 juta saat tarif 10% berlaku.
Selain itu, kenaikan ini berpotensi meningkatkan inflasi karena biaya produksi barang yang juga naik. Produsen kemungkinan besar akan meneruskan beban tambahan ini ke konsumen akhir, yang sebagian besar berada di kalangan menengah
Simulasi Pasutri Kelas Menengah
Profil Pasangan:
- Status: Menikah (Sandwich Generation)
- Gaji Suami: Rp5.000.000 per bulan (Rp60.000.000 per tahun)
- Gaji Istri: Tidak bekerja
- Tanggungan: 2 anak, membantu orang tua
- Pengeluaran bulanan: Kebutuhan pokok, transportasi, biaya anak sekolah, dan kebutuhan lainnya.
Rata-Rata Pengeluaran Bulanan Sebelum PPN Naik:
- Kebutuhan Pokok (bebas PPN):
- Contoh: Beras, sayuran, susu, telur, gula
Total: Rp2.500.000
- Contoh: Beras, sayuran, susu, telur, gula
- Barang Kena PPN:
- Makanan olahan, minuman kemasan: Rp1.500.000 (PPN 11% = Rp165.000)
- Keperluan anak (alat tulis, pakaian, dll.): Rp1.000.000 (PPN 11% = Rp110.000)
- Transportasi (bensin, servis, dll.): Rp1.000.000 (PPN 11% = Rp110.000)
- Hiburan keluarga (bioskop, barang elektronik, dll.): Rp500.000 (PPN 11% = Rp55.000)
Total Beban PPN 11%: Rp440.000
Pengeluaran Bulanan Setelah PPN Naik:
Menurut prediksi CELIOS, pengeluaran untuk barang dan jasa kena PPN meningkat lebih besar akibat kenaikan PPN menjadi 12%. Simulasi pengeluaran dengan dampak hingga tambahan Rp360.000 per bulan:
- Barang Kena PPN:
- Makanan olahan dan minuman kemasan: Rp1.500.000 (PPN 12% = Rp180.000)
- Keperluan anak: Rp1.000.000 (PPN 12% = Rp120.000)
- Transportasi: Rp1.000.000 (PPN 12% = Rp120.000)
- Hiburan keluarga: Rp500.000 (PPN 12% = Rp60.000)
Total Beban PPN 12%: Rp480.000
Selisih dan Dampak Kenaikan:
- Selisih beban PPN: Rp40.000 per bulan
- Total pengeluaran tambahan: Rp360.000 per bulan, jika dampak inflasi juga diperhitungkan. Hal ini mencakup kenaikan harga bahan baku dan jasa yang diteruskan ke konsumen, terutama barang-barang rumah tangga, transportasi, dan kebutuhan sekolah anak.
Kesimpulan
Perlu diketahui bahwa simulasi ini sederhana dan tidak mempertimbangkan inflasi ke aspek lainnya. Tambahan bisa mencapai Rp360.000 per bulan berarti pengeluaran tahunan meningkat hingga Rp4.320.000. Bagi keluarga dengan penghasilan tetap seperti Rp5 juta per bulan, kenaikan ini setara dengan hampir 7,2% dari total pendapatan tahunan. Kenaikan ini memperketat alokasi dana untuk kebutuhan lainnya, termasuk menabung, investasi, atau hiburan keluarga.
Pengeluaran ini dapat memengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah yang harus memilih untuk mengurangi konsumsi barang atau menunda pembelian yang kurang mendesak. Hal ini menekankan pentingnya efisiensi pengelolaan keuangan rumah tangga.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait pajak perusahaan, Anda bisa hubungi Indopajak dan gunakan kode IDPJKARTKL untuk konsultasi gratis.