Back to News
formulir pajak spt tahunan

Pahami 3 Formulir Pajak SPT Tahunan

INDOPAJAK.ID, Jakarta – Formulir pajak spt tahunan sudah menjadi formulir pajak yang cukup populer. Apa saja klasifikasi formulirnya? Indopajak sudah merangkum untuk anda.

Dasar Hukum & Regulasi SPT Tahunan

SPT Tahunan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Regulasi ini mengharuskan wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan, untuk melaporkan penghasilan tahunan dan pajak yang telah terbayar atau terutang. Kewajiban ini berlaku bagi setiap wajib pajak yang terdaftar, dan pelaporan SPT Tahunan paling lambat pada akhir Maret untuk wajib pajak orang pribadi, serta akhir April untuk wajib pajak badan.

3 Formulir SPT Tahunan dalam Pajak

Berikut adalah penjelasan lebih rinci terkait ketiga formulir SPT Tahunan. Yaitu Formulir 1770, Formulir 1770S, dan Formulir 1770SS. Formulir ini terpakai oleh wajib pajak orang pribadi di Indonesia.

1. Formulir 1770

Formulir 1770 adalah formulir yang terancang untuk wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas. Formulir ini cukup kompleks karena mencakup berbagai sumber penghasilan serta komponen pengurang yang berkaitan dengan kegiatan usaha atau profesi. Penggunaan Formulir 1770 umumnya ada untuk para pelaku usaha, profesional, atau pekerja bebas yang memperoleh penghasilan dari beberapa sumber sekaligus, seperti pengusaha kecil, dokter, pengacara, konsultan, dan profesi sejenis.

Formulir ini terdiri dari beberapa lampiran, yang masing-masing berisi bagian penting, seperti:

  • Lampiran I: Mencakup rincian penghasilan dari dalam negeri yang terkena pajak final, penghasilan luar negeri, serta penghasilan yang terkecualikan dari objek pajak.
  • Lampiran II: Berisi informasi biaya-biaya yang dapat mengurangi penghasilan bruto dari usaha atau pekerjaan bebas, seperti biaya sewa, gaji, dan biaya operasional lainnya.
  • Lampiran III dan IV: Menguraikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP), penghasilan neto setelah PTKP, dan jumlah pajak terutang.

Dengan pengisian formulir ini, wajib pajak bisa mendapatkan gambaran komprehensif tentang kewajiban perpajakannya, termasuk menghitung penghasilan bersih dan jumlah pajak yang harus dibayar.

2. Formulir 1770S

Formulir 1770S adalah formulir yang ditujukan untuk wajib pajak orang pribadi dengan penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, dengan catatan bahwa total penghasilan setahun melebihi Rp60 juta. Formulir ini sering digunakan oleh karyawan atau pegawai yang memiliki gaji bulanan tetap, namun memiliki lebih dari satu pemberi kerja atau sumber penghasilan lainnya, seperti dari bunga deposito atau dividen. Selain itu, formulir ini juga bisa digunakan oleh wajib pajak yang memiliki penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama, seperti honorarium atau royalti.

Rincian pada Formulir 1770S antara lain meliputi:

  • Bagian A: Merinci penghasilan bruto yang terperoleh dari pekerjaan utama, serta penghasilan tambahan lainnya.
  • Bagian B: Menyebutkan biaya-biaya yang terpakai sebagai pengurang, misalnya biaya pensiun atau asuransi kesehatan.
  • Bagian C: Menghitung penghasilan kena pajak dan pajak terutang setelah memperhitungkan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan biaya-biaya lainnya.

Formulir ini memberi kelonggaran bagi wajib pajak untuk melaporkan penghasilan tambahan selain gaji. Sehingga pengisian dan perhitungannya tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Formulir 1770SS

Formulir 1770SS merupakan formulir yang paling sederhana. Terancang khusus untuk wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja saj. Dan dengan total penghasilan tidak lebih dari Rp60 juta per tahun. Umumnya, formulir ini terpakai oleh karyawan atau pegawai dengan pendapatan terbatas dan tidak memiliki penghasilan tambahan lainnya.

Formulir 1770SS hanya memerlukan beberapa rincian dasar, seperti:

  • Data Pribadi: Identitas wajib pajak, termasuk NPWP, alamat, dan status pekerjaan.
  • Penghasilan dari Satu Pemberi Kerja: Penghasilan bruto dari pekerjaan, pajak yang telah terpotong oleh pemberi kerja, serta penghasilan bersih yang terperoleh.
  • Total Penghasilan dan Pajak Terutang: Perhitungan penghasilan bersih setelah terkurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP), sehingga menghasilkan angka pajak yang terutang atau nihil.

Karena sifatnya yang sederhana, Formulir 1770SS tidak membutuhkan banyak lampiran dan lebih mudah terisi daripada formulir lainnya. Sehingga sesuai bagi wajib pajak dengan struktur penghasilan yang sederhana.

Kesimpulan

Ketiga jenis formulir SPT Tahunan – yaitu Form 1770, 1770S, dan 1770SS – memberikan kemudahan bagi wajib pajak di Indonesia untuk melaporkan pajak sesuai dengan profil penghasilan mereka. Dengan adanya format yang berbeda, wajib pajak bisa mengisi SPT Tahunan dengan lebih tepat. Dan sesuai dengan jenis penghasilan yang terperoleh. Bagi para pengusaha dan profesional yang memiliki pendapatan beragam, Form 1770 memberikan fleksibilitas dalam perhitungan biaya dan penghasilan. Sementara itu, karyawan dengan penghasilan tetap dari satu atau beberapa pemberi kerja dapat menggunakan Form 1770S atau 1770SS sesuai penghasilannya. Melalui ketepatan dalam pengisian SPT Tahunan, WP ikut  mendukung penerimaan negara yang akan tertuju untuk pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait pajak perusahaan, Anda bisa hubungi Indopajak dan gunakan kode IDPJKARTKL untuk konsultasi gratis.

Share this post

Back to News
WhatsApp chat