Back to News
Pajak Bisnis Franchise Waralaba

Pajak Bisnis Franchise/Waralaba

INDOPAJAK.ID, Jakarta – Bisnis franchise atau waralaba dewasa ini sedang populer di Indonesia, dan hal yang perlu diperhatikan adalah perpajakannya. Bagaimana perlakuan pajaknya? Dan apa saja pajaknya? Indopajak telah merangkum untuk anda.

Bisnis Franchise atau Waralaba

Bisnis waralaba atau franchise adalah model usaha yang semakin populer di Indonesia karena menawarkan kesempatan bagi pengusaha untuk memulai bisnis dengan dukungan merek dan sistem yang sudah teruji. Namun, dari segi perpajakan, pemilik waralaba dan penerima waralaba harus memahami berbagai kewajiban perpajakan, khususnya Pajak Penghasilan (PPh).

Salah satu ketentuan utama terkait pajak dalam bisnis waralaba adalah PPh Pasal 23. Berdasarkan aturan ini, royalti yang terdapat pada penerima waralaba kepada pemilik waralaba dikenakan pajak sebesar 15% dari jumlah bruto. Pajak ini dikenakan atas penggunaan merek dagang, hak kekayaan intelektual, atau hak sejenis lainnya yang dimanfaatkan dalam kegiatan waralaba. Selain itu, pemilik waralaba yang menerima royalti juga wajib melaporkan dan membayar PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perlakuan Pajak Bisnis Waralaba

Selain PPh Pasal 23, dalam bisnis waralaba, pengusaha juga menghadapi Pajak Penghasilan (PPh) Final Pasal 4 ayat 2, yang nilainya sebesar 0,5% dari omzet untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang omzetnya tidak melebihi Rp 4,8 miliar per tahun. Regulasi ini memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kewajiban pajaknya dengan tarif yang lebih rendah.

Tidak hanya itu, pengusaha waralaba juga membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11% atas setiap transaksi penjualan barang atau jasa yang terdapat pajak. Dalam bisnis waralaba, transaksi antara pemilik dan penerima waralaba juga termasuk objek PPN, seperti biaya lisensi dan biaya pelatihan. Setiap pelaku usaha wajib memungut, menyetorkan, dan melaporkan PPN ini kepada pemerintah.

Untuk memanfaatkan skema pajak secara maksimal, penting bagi pelaku usaha waralaba untuk memahami regulasi pajak yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 dan ketentuan pajak lainnya, pengusaha waralaba harus memastikan bahwa seluruh aspek perpajakan, baik dari PPh, PPN, maupun royalti, telah terpenuhi dengan benar agar terhindar dari sanksi administratif.

Kesimpulan

Bisnis waralaba menawarkan peluang besar di Indonesia, namun pemilik dan penerima waralaba harus memahami kewajiban pajak yang menyertainya. Dengan mematuhi regulasi seperti PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat 2, dan PPN, pengusaha dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih efisien dan sesuai hukum. Penerapan pajak yang tepat tidak hanya menjaga bisnis tetap legal, tetapi juga membantu memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait pajak perusahaan, Anda bisa hubungi Indopajak.

Share this post

Back to News
WhatsApp chat