Back to News
fasilitas pajak umkm

Pahami 7 Fasilitas Pajak UMKM

INDOPAJAK.ID, Jakarta – UMKM perlu memahami fasilitas pajak beserta konsep dasarnya untuk bisa mengelola keuangan bisnisnya dengan baik. Dan di kesempatan ini, Indopajak akan memaparkan apa saja fasilitas pajak yang UMKM harus pahami.

UMKM dan Dasar Pengenaan Pajaknya

Sebelum membahas tarif pajak UMKM terbaru dalam UU HPP, penting bagi kita untuk mengetahui kriteria yang menentukan apakah suatu usaha tergolong UMKM. Kategori UMKM akan mempengaruhi kewajiban pajak, yang berbeda dengan kewajiban pajak untuk non-UMKM.

Pada faktanya tidak semua usaha memenuhi syarat sebagai UMKM. Kriteria tersebut meliputi jumlah pendapatan dan cara operasional bisnis. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, penggolongan UMKM ditentukan oleh jumlah aset dan total omzet penjualan sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, penggolongan tersebut termasuk jumlah karyawan.

Kategori UMKM Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008

Fasilitas Pajak UMKM Terkait Regulasi

Berdasarkan aturan yang berlaku, Pemerintah akan memberikan beberapa fasilitas dalam pemenuhan pajak bagi pengusaha UMKM. Oleh karena itu, kurang lebih ada 7 fasilitas pajak UMKM yang perlu diketahui, fasilitas tersebut antara lain:

  • Bebas Pajak

Pemerintah menetapkan bahwa omzet usaha hingga Rp500 juta tidak kena pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi. Ketentuan ini ada dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 55 Tahun 2022, yang memberikan pengecualian pajak bagi pelaku usaha dengan omzet di bawah batas tersebut.

Dengan demikian, Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki usaha kecil dapat beroperasi tanpa beban pajak sampai omzetnya mencapai Rp500 juta, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

  • PPh Final 0,5%

Wajib Pajak Orang Pribadi dapat memanfaatkan tarif PPh Final sebesar 0,5% walaupun memiliki Usaha Mikro dan Kecil dengan omzet usaha antara Rp500 juta hingga Rp4,8 miliar.

Peraturan ini memberikan keuntungan bagi pelaku usaha kecil dengan menawarkan tarif pajak yang lebih ringan untuk omzet dalam rentang tersebut, sehingga mereka dapat menjalankan usaha dengan lebih efisien dari segi perpajakan.

  • Pengurangan Tarif

Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang memiliki peredaran bruto hingga Rp50 miliar berhak mendapatkan fasilitas pengurangan tarif pajak. Pengurangan ini sebesar 50% dari tarif yang ada dalam Pasal 17 ayat 1 UU PPh.

Fasilitas ini berlaku khusus untuk penghasilan kena pajak yang berasal dari bagian peredaran bruto hingga Rp4,8 miliar, sehingga memberikan keringanan pajak bagi badan usaha yang memenuhi kriteria tersebut.

Fasilitas Pajak UMKM Terkait Teknis

  • Kemudahan Pencatatan

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah meluncurkan aplikasi M-Pajak, yang dirancang untuk memudahkan Wajib Pajak dalam mengelola kewajiban perpajakan mereka. Aplikasi ini memiliki fitur untuk mencatat omzet harian secara langsung, sehingga memudahkan pengguna dalam melacak pendapatan mereka setiap hari.

Selain itu, pengguna juga dapat langsung membuat kode billing melalui aplikasi ini, yang mempermudah proses pembayaran pajak. Anda dapat mengunduh aplikasi M-Pajak di Google Play Store untuk mulai memanfaatkan fitur-fitur yang ada.

  • Business Development Service

Untuk memberi dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selalu berusaha memberikan fasilitas terbaik. Oleh sebab itu DJP secara aktif menyelenggarakan pelatihan Business Development Services (BDS) setiap tahun.

Pelatihan ini dirancang untuk membantu UMKM berkembang dan naik kelas, yaitu dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola dan mengembangkan usaha mereka. Oleh karena itu DJP berkomitmen untuk rutin mengadakan pelatihan ini setiap tahun sebagai bagian dari upaya mendorong kemajuan UMKM di Indonesia.

  • Konsultasi Lewat Chat Bot Pajak.go.id

Dewasa ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah cukup responsif untuk berusaha memenuhi kebutuhan informasi perpajakan masyarakat. Bahkan, DJP kini menghadirkan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan yang terbuka melalui situs web www.pajak.go.id.

Fitur ini ada untuk memudahkan pengguna dengan memberikan respons dan layanan cepat yang tersedia sepanjang waktu, 24/7. Selanjutnya, Wajib Pajak yang membutuhkan bantuan lebih mendalam, mereka dapat menghubungi agen live chat Kring Pajak selama jam kerja. Dengan cara ini, Wajib Pajak akan mendapatkan dukungan yang lebih terperinci dan personal.

  • WhatsApp Bot UMKM

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menginisiasi layanan informasi perpajakan khusus bagi pelaku UMKM walaupun hanya melalui platform WhatsApp. Aplikasi ini ada sebagai media komunikasi karena terasa paling mudah mengaksesnya oleh para pelaku UMKM, mengingat tampilan yang sudah familiar dan penggunaannya yang luas.

Layanan ini unggul, dalam hal ini contohnya memberikan respons cepat, menjadikannya solusi praktis bagi kebutuhan informasi perpajakan. Lebih lanjut, pengguna dapat menghubungi WA Bot DJP pada nomor 08115615008 untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan efisien.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait pajak perusahaan, Anda bisa hubungi Indopajak.

Share this post

Back to News
WhatsApp chat